Fenomena Alam 2011 Halo Matahari Yogyakarta Penampakan Cincin Matahari Yogya Menakjubkan. Wah ada pertanda alam apa ya? Semoga bukan tanda-tanda alam akan terjadi gempa Yogyakarta atau Gunung Merapi meletus lagi. Fenomena alam 2011 menarik terjadi di langit Yogyakarta, Selasa siang sekitar pukul 11.15 Waktu Indonesia Barat.
Fenomena Alam ini terjadi ketika warga masyarakat ramai-ramai ke luar rumah, untuk melihat penampakan Matahari Yogya yang tak biasa 04/01/11. Sang surya yang bersinar terik seperti dikelilingi cincin pelangi. Fenomena itu dikenal dengan nama halo Matahari. Jatmiko, warga Pathuk, Gunung Kidul, DIY mengaku melihat penampakan halo Matahari selama 15 menit.
“Saya heran dan takjub melihat fenomena alam aneh bin ajaib 2011 itu. Tapi tak terlalu resah, karena tanda-tanda bencana alam bukan seperti itu,” kata Jatmiko.
Dijelaskan Jatmiko, yang ia tahu, saat terjadi gempa besar di Yogyakarta tahun 2006 lalu, petandanya bukan halo Matahari melainkan awan Cirrus — awan yang berbentuk vertikal.
“Warga tak terlalu panik, justru berharap ini adalah petanda baik,” tambah dia.
Dihubungi terpisah, staf observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Heru Gunawan, menjelaskan fenomena halo Matahari terjadi karena pembiasan kristal es yang berada di sekitar Matahari yang membentuk semacam pelangi.
“Biasanya terjadi selama 30 menit, tergantung kecepatan angin. Ketika cepat, fenomena itu cepat selesai, kalau hembusan angin stabil dapat berlangsung lama,” kata dia.
Tidak semua orang bisa melihat fenomena itu. Untuk hari ini, mungkin hanya masyarakat Yogya yang bisa menikmatinya.
Soal apakah halo Matahari bisa jadi petanda bencana alam, Heru menegaskan, tidak. “Halo Matahari fenomena alam biasa, tidak ada hubungannya dengan bencana alam, gempa misalnya. Demikian juga dengan awan cirrus, tak ada kaitannya,” tambah dia.
Sebelumnya pada Kamis 21 Oktober 2010, terjadi fenomena halo matahari di atas Kota Padang, Sumatera Barat. Sebagian besar warga lalu mengaitkan fenomena ini dengan gempa besar. Sebagian warga cemas.
“Fenomena alam ini soalnya pernah terjadi sehari setelah gempa besar 30 September 2009,” kata Sari, seorang warga Padang.
Sumber : vivanews.com
Pages
Jumat, 14 Januari 2011
Jumat, 14 Januari 2011
Penampakan "HALO" di Yogyakarta
Fenomena Alam 2011 Halo Matahari Yogyakarta Penampakan Cincin Matahari Yogya Menakjubkan. Wah ada pertanda alam apa ya? Semoga bukan tanda-tanda alam akan terjadi gempa Yogyakarta atau Gunung Merapi meletus lagi. Fenomena alam 2011 menarik terjadi di langit Yogyakarta, Selasa siang sekitar pukul 11.15 Waktu Indonesia Barat.
Fenomena Alam ini terjadi ketika warga masyarakat ramai-ramai ke luar rumah, untuk melihat penampakan Matahari Yogya yang tak biasa 04/01/11. Sang surya yang bersinar terik seperti dikelilingi cincin pelangi. Fenomena itu dikenal dengan nama halo Matahari. Jatmiko, warga Pathuk, Gunung Kidul, DIY mengaku melihat penampakan halo Matahari selama 15 menit.
“Saya heran dan takjub melihat fenomena alam aneh bin ajaib 2011 itu. Tapi tak terlalu resah, karena tanda-tanda bencana alam bukan seperti itu,” kata Jatmiko.
Dijelaskan Jatmiko, yang ia tahu, saat terjadi gempa besar di Yogyakarta tahun 2006 lalu, petandanya bukan halo Matahari melainkan awan Cirrus — awan yang berbentuk vertikal.
“Warga tak terlalu panik, justru berharap ini adalah petanda baik,” tambah dia.
Dihubungi terpisah, staf observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Heru Gunawan, menjelaskan fenomena halo Matahari terjadi karena pembiasan kristal es yang berada di sekitar Matahari yang membentuk semacam pelangi.
“Biasanya terjadi selama 30 menit, tergantung kecepatan angin. Ketika cepat, fenomena itu cepat selesai, kalau hembusan angin stabil dapat berlangsung lama,” kata dia.
Tidak semua orang bisa melihat fenomena itu. Untuk hari ini, mungkin hanya masyarakat Yogya yang bisa menikmatinya.
Soal apakah halo Matahari bisa jadi petanda bencana alam, Heru menegaskan, tidak. “Halo Matahari fenomena alam biasa, tidak ada hubungannya dengan bencana alam, gempa misalnya. Demikian juga dengan awan cirrus, tak ada kaitannya,” tambah dia.
Sebelumnya pada Kamis 21 Oktober 2010, terjadi fenomena halo matahari di atas Kota Padang, Sumatera Barat. Sebagian besar warga lalu mengaitkan fenomena ini dengan gempa besar. Sebagian warga cemas.
“Fenomena alam ini soalnya pernah terjadi sehari setelah gempa besar 30 September 2009,” kata Sari, seorang warga Padang.
Sumber : vivanews.com
Fenomena Alam ini terjadi ketika warga masyarakat ramai-ramai ke luar rumah, untuk melihat penampakan Matahari Yogya yang tak biasa 04/01/11. Sang surya yang bersinar terik seperti dikelilingi cincin pelangi. Fenomena itu dikenal dengan nama halo Matahari. Jatmiko, warga Pathuk, Gunung Kidul, DIY mengaku melihat penampakan halo Matahari selama 15 menit.
“Saya heran dan takjub melihat fenomena alam aneh bin ajaib 2011 itu. Tapi tak terlalu resah, karena tanda-tanda bencana alam bukan seperti itu,” kata Jatmiko.
Dijelaskan Jatmiko, yang ia tahu, saat terjadi gempa besar di Yogyakarta tahun 2006 lalu, petandanya bukan halo Matahari melainkan awan Cirrus — awan yang berbentuk vertikal.
“Warga tak terlalu panik, justru berharap ini adalah petanda baik,” tambah dia.
Dihubungi terpisah, staf observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Heru Gunawan, menjelaskan fenomena halo Matahari terjadi karena pembiasan kristal es yang berada di sekitar Matahari yang membentuk semacam pelangi.
“Biasanya terjadi selama 30 menit, tergantung kecepatan angin. Ketika cepat, fenomena itu cepat selesai, kalau hembusan angin stabil dapat berlangsung lama,” kata dia.
Tidak semua orang bisa melihat fenomena itu. Untuk hari ini, mungkin hanya masyarakat Yogya yang bisa menikmatinya.
Soal apakah halo Matahari bisa jadi petanda bencana alam, Heru menegaskan, tidak. “Halo Matahari fenomena alam biasa, tidak ada hubungannya dengan bencana alam, gempa misalnya. Demikian juga dengan awan cirrus, tak ada kaitannya,” tambah dia.
Sebelumnya pada Kamis 21 Oktober 2010, terjadi fenomena halo matahari di atas Kota Padang, Sumatera Barat. Sebagian besar warga lalu mengaitkan fenomena ini dengan gempa besar. Sebagian warga cemas.
“Fenomena alam ini soalnya pernah terjadi sehari setelah gempa besar 30 September 2009,” kata Sari, seorang warga Padang.
Sumber : vivanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Welcome
About Me
my music
Blog Archive
coment yach!!!...
My Calender
Go green
Kita harus menjaga bumi kita dari Pemanasan global.. Harus melakukan suatu hal yang bisa menjaga bumi kita dari Global warming. Misalnya dengan mengolah bahan-bahan bekas, mencegah penebangan hutan secara liar, membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan bahan bakar yang bisa menyebabkan polusi. Cintai Bumi dan lingkungan kita..
Go Green :)
0 komentar:
Posting Komentar