Pages

Senin, 31 Januari 2011

10 Tanda dan Penyebab Kehancuran Bumi


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbvGwuOUaZWqMtS2ycjS3rVKzCJzb8c2QjYQee3nMB7-JK2WqZzPjfXja8HNOoO-NKLwjydpof_7uuwHPhLlbww3wZXNaUOooBYLzDIxuEugBWn23M4nFzOlLDB8GJC4rerndc5ewLsdN/s320/051206winterblunderx.gif

Seiring dengan majunya zaman dan bertambahnya usia dari bumi ini, para pakar banyak berpendapat bahwa bumi ini sudah tidak dapat di kategorikan kedalam planet yang masih sehat, penyebabnya dirasakan oleh beberapa faktor yang menjadi penentu yang merubah status bumi menjadi tidak sehat.
Seiring dengan majunya zaman dan bertambahnya usia dari bumi ini, para pakar banyak berpendapat bahwa bumi ini sudah tidak dapat di kategorikan kedalam planet yang masih sehat, penyebabnya dirasakan oleh beberapa faktor yang menjadi penentu yang merubah status bumi menjadi tidak sehat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbvGwuOUaZWqMtS2ycjS3rVKzCJzb8c2QjYQee3nMB7-JK2WqZzPjfXja8HNOoO-NKLwjydpof_7uuwHPhLlbww3wZXNaUOooBYLzDIxuEugBWn23M4nFzOlLDB8GJC4rerndc5ewLsdN/s320/051206winterblunderx.gif

Berikut ini adalah sepuluh kategori yang menyatakan bahwa bumi tidak sehat :

1. Melelehnya es di Arktik (Kutub Utara)

Studi terbaru memperkirakan bahwa perairan Arktik bisa meleleh dan bebas dari es pada musim panas minimal 30 tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Melelehnya es di Kutub Utara ini bisa memperkuat kecenderungan pemanasan global dan membahayakan penghuni Kutub Utara sendiri, dari manusia hingga beruang kutub.

Minggu, 30 Januari 2011

Earth’s Rotation Around The Sun


The Earth’s rotation around the Sun is constant, has certain known characteristics, and is thought to be affected by the tidal pushes and pulls of other celestial bodies.
You can check out these amazing space-themed stuffs from Amazon.com.

Minggu, 16 Januari 2011

Planet kembaran bumi

Planet Kembaran Bumi,Badan antariksa Amerika Serikat (NASA)  mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler,  Kamis 26 Agustus 2010. Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang — seperti planet dalam tata surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9.



Pengamatan dari observatorium Kepler mengkonfirmasikan dua planet seukuran Saturnus mengorbit sebuah bintang — dalam jarak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi.  Mereka juga mengungkapkan kandidat planet yang mungkin sama ukurannya dengan Bumi dalam sistem yang sama.  Mengapa kandidat? Karena keberadaannya belum terkonfirmasi.  Sampai saat ini, para astronom belum mengkonfirmasi apakah ada planet yang potensial seperti Bumi dalam arti bisa menopang kehidupan. Namun, analisa awal mengatakan, planet tersebut punya radius 1,5 kali Bumi.

10 Penemuan Terbesar Dalam Satu Dekade Terakhir

penemuan 
terbesar unikboss 1 10 Penemuan Terbesar Dalam Satu Dekade Terakhir
1. Gletser Mencair Lebih Cepat Dari Yang Diperkirakan
Ketika abad ke-21 dimulai, para ilmuwan yang mempelajari iklim bumi memprediksi bahwa Ice-Caps raksasa di Greenland dan Antartika akan mencair perlahan-lahan di sekitar pinggiran dan tertinggal di balik pemanasan global secara keseluruhan iklim. Tapi dekade ini adalah dekade yang terpanas sepanjang catatan sejarah perikliman, membuktikan ada model iklim yang salah. Gletser telah mencair lebih cepat dari yang diharapkan dan peneliti telah mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi. The Uptick pencairan es belum terbatas pada Kutub Utara dan Antartika. Gletser Eropa sekarang dianggap memasuki masa dekade terakhir mereka.

Jumat, 14 Januari 2011

Penampakan "HALO" di Yogyakarta

 Fenomena Alam 2011 Halo Matahari Yogyakarta Penampakan Cincin Matahari Yogya Menakjubkan. Wah ada pertanda alam apa ya? Semoga bukan tanda-tanda alam akan terjadi gempa Yogyakarta atau Gunung Merapi meletus lagi. Fenomena alam 2011 menarik terjadi di langit Yogyakarta, Selasa siang sekitar pukul 11.15 Waktu Indonesia Barat.


Fenomena Alam 2011


Fenomena Alam ini terjadi ketika warga masyarakat ramai-ramai ke luar rumah, untuk melihat penampakan Matahari Yogya yang tak biasa 04/01/11. Sang surya yang bersinar terik seperti dikelilingi cincin pelangi. Fenomena itu dikenal dengan nama halo Matahari. Jatmiko, warga Pathuk, Gunung Kidul, DIY mengaku melihat penampakan halo Matahari selama 15 menit.
“Saya heran dan takjub melihat fenomena alam aneh bin ajaib 2011 itu. Tapi tak terlalu resah, karena tanda-tanda bencana alam bukan seperti itu,” kata Jatmiko.
Dijelaskan Jatmiko, yang ia tahu, saat terjadi gempa besar di Yogyakarta tahun 2006 lalu, petandanya bukan halo Matahari melainkan awan Cirrus — awan yang berbentuk vertikal.
“Warga tak terlalu panik, justru berharap ini adalah petanda baik,” tambah dia.
Dihubungi terpisah, staf observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Heru Gunawan, menjelaskan fenomena halo Matahari terjadi karena pembiasan kristal es yang berada di sekitar Matahari yang membentuk semacam pelangi.
“Biasanya terjadi selama 30 menit, tergantung kecepatan angin. Ketika cepat, fenomena itu cepat selesai, kalau hembusan angin stabil dapat berlangsung lama,” kata dia.
Tidak semua orang bisa melihat fenomena itu. Untuk hari ini, mungkin hanya masyarakat Yogya yang bisa menikmatinya.

Senin, 31 Januari 2011

10 Tanda dan Penyebab Kehancuran Bumi

Diposting oleh Muslihah di 00.30 0 komentar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbvGwuOUaZWqMtS2ycjS3rVKzCJzb8c2QjYQee3nMB7-JK2WqZzPjfXja8HNOoO-NKLwjydpof_7uuwHPhLlbww3wZXNaUOooBYLzDIxuEugBWn23M4nFzOlLDB8GJC4rerndc5ewLsdN/s320/051206winterblunderx.gif

Seiring dengan majunya zaman dan bertambahnya usia dari bumi ini, para pakar banyak berpendapat bahwa bumi ini sudah tidak dapat di kategorikan kedalam planet yang masih sehat, penyebabnya dirasakan oleh beberapa faktor yang menjadi penentu yang merubah status bumi menjadi tidak sehat.
Seiring dengan majunya zaman dan bertambahnya usia dari bumi ini, para pakar banyak berpendapat bahwa bumi ini sudah tidak dapat di kategorikan kedalam planet yang masih sehat, penyebabnya dirasakan oleh beberapa faktor yang menjadi penentu yang merubah status bumi menjadi tidak sehat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEbvGwuOUaZWqMtS2ycjS3rVKzCJzb8c2QjYQee3nMB7-JK2WqZzPjfXja8HNOoO-NKLwjydpof_7uuwHPhLlbww3wZXNaUOooBYLzDIxuEugBWn23M4nFzOlLDB8GJC4rerndc5ewLsdN/s320/051206winterblunderx.gif

Berikut ini adalah sepuluh kategori yang menyatakan bahwa bumi tidak sehat :

1. Melelehnya es di Arktik (Kutub Utara)

Studi terbaru memperkirakan bahwa perairan Arktik bisa meleleh dan bebas dari es pada musim panas minimal 30 tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Melelehnya es di Kutub Utara ini bisa memperkuat kecenderungan pemanasan global dan membahayakan penghuni Kutub Utara sendiri, dari manusia hingga beruang kutub.

Minggu, 30 Januari 2011

Earth’s Rotation Around The Sun

Diposting oleh Muslihah di 17.20 0 komentar

The Earth’s rotation around the Sun is constant, has certain known characteristics, and is thought to be affected by the tidal pushes and pulls of other celestial bodies.
You can check out these amazing space-themed stuffs from Amazon.com.

Minggu, 16 Januari 2011

Planet kembaran bumi

Diposting oleh Muslihah di 17.27 0 komentar
Planet Kembaran Bumi,Badan antariksa Amerika Serikat (NASA)  mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler,  Kamis 26 Agustus 2010. Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang — seperti planet dalam tata surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9.



Pengamatan dari observatorium Kepler mengkonfirmasikan dua planet seukuran Saturnus mengorbit sebuah bintang — dalam jarak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi.  Mereka juga mengungkapkan kandidat planet yang mungkin sama ukurannya dengan Bumi dalam sistem yang sama.  Mengapa kandidat? Karena keberadaannya belum terkonfirmasi.  Sampai saat ini, para astronom belum mengkonfirmasi apakah ada planet yang potensial seperti Bumi dalam arti bisa menopang kehidupan. Namun, analisa awal mengatakan, planet tersebut punya radius 1,5 kali Bumi.

10 Penemuan Terbesar Dalam Satu Dekade Terakhir

Diposting oleh Muslihah di 17.26 0 komentar
penemuan 
terbesar unikboss 1 10 Penemuan Terbesar Dalam Satu Dekade Terakhir
1. Gletser Mencair Lebih Cepat Dari Yang Diperkirakan
Ketika abad ke-21 dimulai, para ilmuwan yang mempelajari iklim bumi memprediksi bahwa Ice-Caps raksasa di Greenland dan Antartika akan mencair perlahan-lahan di sekitar pinggiran dan tertinggal di balik pemanasan global secara keseluruhan iklim. Tapi dekade ini adalah dekade yang terpanas sepanjang catatan sejarah perikliman, membuktikan ada model iklim yang salah. Gletser telah mencair lebih cepat dari yang diharapkan dan peneliti telah mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi. The Uptick pencairan es belum terbatas pada Kutub Utara dan Antartika. Gletser Eropa sekarang dianggap memasuki masa dekade terakhir mereka.

Jumat, 14 Januari 2011

Penampakan "HALO" di Yogyakarta

Diposting oleh Muslihah di 06.22 0 komentar
 Fenomena Alam 2011 Halo Matahari Yogyakarta Penampakan Cincin Matahari Yogya Menakjubkan. Wah ada pertanda alam apa ya? Semoga bukan tanda-tanda alam akan terjadi gempa Yogyakarta atau Gunung Merapi meletus lagi. Fenomena alam 2011 menarik terjadi di langit Yogyakarta, Selasa siang sekitar pukul 11.15 Waktu Indonesia Barat.


Fenomena Alam 2011


Fenomena Alam ini terjadi ketika warga masyarakat ramai-ramai ke luar rumah, untuk melihat penampakan Matahari Yogya yang tak biasa 04/01/11. Sang surya yang bersinar terik seperti dikelilingi cincin pelangi. Fenomena itu dikenal dengan nama halo Matahari. Jatmiko, warga Pathuk, Gunung Kidul, DIY mengaku melihat penampakan halo Matahari selama 15 menit.
“Saya heran dan takjub melihat fenomena alam aneh bin ajaib 2011 itu. Tapi tak terlalu resah, karena tanda-tanda bencana alam bukan seperti itu,” kata Jatmiko.
Dijelaskan Jatmiko, yang ia tahu, saat terjadi gempa besar di Yogyakarta tahun 2006 lalu, petandanya bukan halo Matahari melainkan awan Cirrus — awan yang berbentuk vertikal.
“Warga tak terlalu panik, justru berharap ini adalah petanda baik,” tambah dia.
Dihubungi terpisah, staf observasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Heru Gunawan, menjelaskan fenomena halo Matahari terjadi karena pembiasan kristal es yang berada di sekitar Matahari yang membentuk semacam pelangi.
“Biasanya terjadi selama 30 menit, tergantung kecepatan angin. Ketika cepat, fenomena itu cepat selesai, kalau hembusan angin stabil dapat berlangsung lama,” kata dia.
Tidak semua orang bisa melihat fenomena itu. Untuk hari ini, mungkin hanya masyarakat Yogya yang bisa menikmatinya.